Selasa, 23 Agustus 2011

ANTARA SABAR DAN MENGELUH

 بسم الله الرحمن الرحيم
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi Haji di Baitul Haram. Di waktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah aku tidak pernah melihat wajah secantik dan secerah wajah itu, tidak lain karena itu pasti karena ia tidak pernah risau dan bersedih hati"
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia berkata "Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu dalam keadaan dukacita dan luka hati karena risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini"
Abul Hassan bertanya "Bagaimana hal yang merisaukanmu?"
Wanita itu menjawab "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain, yang satu masih menyusui, dan ketika aku bangun untuk membuatkan makanan, anakku yang agak besar berkata pada adiknya "hai adikku,sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing?"
Jawab adiknya "Baiklah kalau begitu"
Lalu disuruhnya adiknya berbaring dan disembelihnya leher sang adik. Kemudian ia merasakan ketakutan melihat darah yang mencucur keluar dari leher sang adik. Ia pun pergi berlari ke bukit yang mana disana ia dimakan oleh serigala. Lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu hingga ia mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk pergi keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas. Ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas mengenai tubuh mungilnya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang sudah berkhawin dan tinggal di daerah lain, hingga ia pingsan dan menemui ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara diantara mereka semua"
Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimana kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sehebat itu?"
Wanita itu menjawab "Tidak ada seorang pun yang dapat membedakan antara Sabar dan Mengeluh melainkan ia menemukan diantara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lain, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Adapun mengeluh maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka"

Demikianlah cerita diatas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan dimana kesabaran sangat digalakkan oleh Agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam sebuah hadits Qudsi :
"Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang mukmin, jika aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia bersabar, melainkan Surga baginya"

Begitu juga mengeluh, perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan Haram hukumnya. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda :
"Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh, dan menghina nasab orang"
Dan Sabdanya pula, "Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahilliyah dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum bertaubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." Riwayat oleh Imam Majah.

Semoga kita dijadikan sebagai Hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala Musibah.
Amin

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar atau pesan anda sebelum meninggalkan situs ini... Terima kasih